Dari Bali Flight to Jogja menuju Bayat Hanya Beli Gerobak

Tak di Sangka 2 hari yang lalu seorang wanita menelfon saya dengan aksen agak kaku sedikit campur bahasa Indonesia dan Inggris bertanya soal harga gerobak angkringan,meraka menyebut namanya Yulia.Setelah cas cis cus ngobrol sana sini intinya seorang temannya warga negara Belanda tertarik untuk membeli gerobak angkringan yang akan digunakan dalam sebuah event tertentu di Bali.Ahirnya bikin appointment hari selasa Mr. Ronald akan datang ke tempat kami untuk membeli gerobak angkringan dan minta alamat kami lengkap dengan nomer telfon.
Baca juga : Belajar dari semangat pendiri kampung daun
Dengan rasa sedikit tidak percaya selasa pagi saya menunggu apakah benar Mr.Ronald benar-benar datang ke gubuk saya untuk beli gerobak.Sambil menunggu saya mencoba merapikan dan mempersiapkan 2 unit gerobak yang akan dikirim ke Magetan Jawa timur.

Dari detik ke menit hingga jam pun berlalu Mr.Ronald belum datang juga.Dalam hati saya terbetik apakah mungkin seorang bule tertarik dengan angkringan.Dengan sedikit agak penasaran  saya pun mencoba untuk telfon Mr. Ronald sudah sampai mana .Tak disangka ternyata telfon diangkat dan mengucap Hello Ronald here. Hati saya terasa lega trus dia bilang I'sorry my flight delay more than an hour so I'm too late to come to your home.

Ternyata keterlambatanya disebabkan pesawatnya delay lebih dari satu jam karena cuaca yang kurang bersahabat.


Selang bebrapa jam setelah percakapan tersebut handphone saya berdering,ternyata Mr.Ronal minta dijemput di BRI Bayat 2 tempat dimana sering saya gunakan untuk janjian menjemput customer luar daerah yang ingin datang ke workshop kami.

Saya pun meluncur menjeput Mr Ronald menuju ke rumah.Sesampai di rumah Mr Ronald dengan candanya yang kocak memperkenalkan diri dan melihat- lihat gerobak yang diinginkan.Tanpa proses tawar menawar Mr Ronald mnyetujui harga yang saya tawarkan dan membyar langsung melalui Sms Banking. Dengan sedikit agak bercanda Mr.Ronald bilang "May be I'm the first Bule who bought gerobak angkringan here"
Tentu saja saya jawab " Yes off course " krena memang Mr. Ronald adalah bule pertama kali yang beli gerobak di tampat saya.
Sambil foto-foto dan minum teh Mr. Ronald menyarankan saya untuk menguplod foto-fotonya ke blog saya
supaya orang tahu bahwa angkringan  sudah naik kelas dari dagangan kaki lima sekarang sudah naik peringkat menjadi lebih elite,terbukti hampir 90% buyers gerobak kami adalah kelas menengah keatas.

Setelah beberapa saat ngobrol Mr.Ronald pamitan dan setelah pesananya jadi minta langsung dikirim ke Bali.

 Akhirnya Mr.Ronald pun berpamitan dan meninggalkan rumah kami, kita kira 30 menit  kemudian handphone saya berbunyi pertanda sms masuk." Yahooooo,nice deal with you , please email me if any  extra meuble to my email adress".Begitulah kebiasaan orang barat memberikan sambutan dalam bisnis,begitu menghargai parternya.
Dia minta bila ada model/desain meubel untuk mengirim gambarnya melalui email.Saya pikir ini peluang bagi saya untuk menawarkan produk kepada Mr.Ronald selain gerobak angkringan.Mudah-mudahan.

Pengalaman 2 hari yang lalu itu saya tulis selain diminta oleh Mr ronald juga semata-mata memberikan semangat para angkringers supaya tidak patah semangat dan merasa kecil jualan angkringan.

Disamping itu pula tulisan ini menenuhi permintaan mbak Dewi Ruby salah seorabg Customer saya di Malang yang meminta sering menulis artikel untuk memberikan semangat para angkringers.Mbak Dewi Rubi adalah seorang anggota TNI AU yg pensiun dini karena ingin merawat suaminya  yang sedang terkena musibah sakit kngker dan ingin mecoba bisnis angkringan.


Semoga bermanfaat salam sukses buat angkringers..............


New product here:


                                              

Gbr.gerobak angkringan sussie jepang

Gbr.Gerobak angkringan 3M long