KOMPAS.com - Bulan Ramadhan dipercaya sebagai bulan penuh berkah. Bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga membuka kesempatan untuk mereka yang ingin mencari rezeki.
Biasanya, meskipun harga barang cenderung naik, kebutuhan masyarakat berbelanja di bulan suci tetap tinggi. Karena alasan itulah, ini momentum tepat untuk membuka usaha.
Mulai usaha besar sampai skala kecil punya kesempatan sukses selama Ramadhan. Contohnya, munculnya lapak dadakan penyedia makanan berbuka puasa di pinggir jalan.
Umumnya, semua lapak itu laku keras dan tentu saja banyak mendatangkan kebaikan. Salah satunya, menghasilkan pundi-pundi tambahan di luar gaji bulanan. Selain itu, Anda pun bisa ikut membangun perekonomian negara. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri merupakan seorang wirausahawan yang mulai berdagang sejak 17 tahun.
Nah, jika Anda merasa Ramadhan kali ini adalah saatnya melebarkan sayap menjadi wirausahawan, berikut tiga langkah awal untuk memulainya:
Cermat memilih lahan usahaBanyak hal bisa dijadikan sumber pendapatan selama Ramadhan, misalnya menjual pakaian muslim, penganan berbuka atau parsel lebaran. Anda perlu menentukan usaha yang Anda inginkan sesuai dengan minat Anda. Ini penting agar Anda tidak mengerjakannya dengan setengah hati.
Nah, jika suka memasak, bisnis paling memungkinkan adalah menjajakan penganan berbuka puasa. Kebutuhan orang akan makanan membuat usaha makanan menjadi pilihan yang menjanjikan. Apalagi, saat ini tuntutan untuk bekerja membuat orang tidak sempat masak.
Namun, perlu diingat, walau ada pilihan mudah, Anda harus selalu kreatif dan berinovasi. Sebabnya, Anda akan banyak menemui pesaing. Anda harus berani mencoba ide-ide menarik. Jika kedai sebelah Anda menawarkan kolak atau timun suri, Anda bisa memilih ketan madu atau es teh manis leci.
KonsistenMenurut Presiden RI Joko Widodo, seorang wirausahawan harus memiliki fokus terhadap sesuatu yang dia tawarkan. Sebaiknya, Anda tetap bertahan meskipun mengalami kegagalan dan belajar dari pengalaman yang ada. (Baca juga: Ini 4 Tips Membuka Usaha ala Jokowi.)
Sebelum membuka usaha, lakukan analisis pasar untuk menentukan laku atau tidaknya barang yang Anda jual. Susun strategi yang menarik minat pembeli. Berikan totalitas penuh pada yang Anda kerjakan. Apapun yang Anda lakukan sepenuh hati pasti berbuah baik.
Agar tidak kehilangan semangat kerja, jangan lupa untuk selalu menjaga stamina Anda. Hal ini penting, karena selama 12 jam tanpa makanan tentu membuat tubuh Anda lemah dan semangat menurun. Sahur dengan makanan yang mencukupi kebutuhan tubuh seharian dan sebaiknya tidak menunda berbuka puasa.
Bijak mengelola modal usahaHal ini merupakan faktor utama yang harus Anda perhatikan. Pertama, pahami sistem keuangan calon bisnis Anda. Berapa banyak modal yang dibutuhkan dan berapa lama modal ini bisa kembali.
Alternatif cara mendapatkan modal usaha adalah melibatkan pihak ketiga. Namun, pastikan modal usaha Anda tidak akan menjerat nantinya. Jika harus meminjam, periksa kembali lembaga tersebut sudah memiliki izin resmi dan bukan lintah darat.
Kedua, siapkan biaya operasional bisnis dan pisahkan dari kas pribadi. Jangan pernah menganggap remeh satu rupiah pun yang Anda keluarkan, salah-salah malah tabungan sendiri yang habis.
Jangan lupa menyiapkan catatan khusus untuk merekam seluruh arus kas Anda. Catat semua hal yang Anda perlukan, mulai dari biaya bahan baku, kebutuhan transportasi, sampai beban sewa tempat.
Selain itu, biasakan juga untuk melakukan review penjualan Anda per hari. Hitung biaya pengeluaran total dan pendapatan total sehingga Anda tahu berapa keuntungan yang didapatkan.
Selamat mendulang rezeki!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar